Hampir dua bulan terakhir ini saya mempunyai hobby baru berkebun di sisa tanah samping rumah. Walau keturunan petani keahlian tanam menanam benar-benar gak paham, bibit yang kutanam selalu mati atau kalo gak mati tanaman gak tumbuh secara maksimal . Banyaknya waktu luang dan gak boleh kemana-mana karena pandemi maka mulailah mencari hobby baru yang bisa dikerjakan dirumah. Tanah sisa samping rumah berukurang kurang lebih 3 x 7 meter menjadi media belajar berkebun.
Konsep kebunnya adalah kebun organik tanpa menggunakan pupuk kimia sintetis dan ditanami aneka sayuran untuk kebutuhan dapur. Pada awal-awal ini memang agak PR karena tanah memang belum layak ditanami, selain kurangnya unsur hara tanah cenderung liat. Langkah awal membuat bedengan/raised beds dengan bahan-bahan sisa pembangunan rumah tempo hari. Raised beds pada lapisan dasar diisi dengan cacahan gedebog pisang dan aneka dedaunan pangkasan kebun ( saya juga mulai tidak membakar sampah, semua sampah organik akan diolah menjadi pupuk ) selanjutnya ditutup dengan tanah bercampur dengan sekam berlapis-lapis sampai bedengan penuh. Untuk mempercepat proses pengomposan secara berkala disiram dengan larutan EM4 dicampur dengan molase . Ada empat bedengan yang saya buat.
Karena keterbatasan lahan selain ditanam langsung ke tanah saya juga menyiapkan polybag-polibag yang ditempatkan di rak-rak untuk menghemat space. Media tanam yang dipakai saat ini kurang lebih sama dedaunan dan tanah yang dicampur dengan sekam mentah .
Kapan raised beds dan polybag bisa ditanami, idealnya setelah proses kompos benar-benar matang ditandai dengan hancurnya sampah organik menjadi seperti tanah dan suhu sudah dingin karena sudah tidak terjadi lagi proses pengomposan. Tetapi berhubung bibit yang kusemai sudah waktunya pindah tanam, tanpa menunggu kompos jadi saya sudah menanami 😀 , ada yang beberapa yang subur dan ada yang mati dengan daun menguning hehehe. Tetapi dengan seiring waktu berjalan proses pengomposan akan tetap berjalan, biarlah alam beserta mikroorganismenya yang melakukan tugas.
Banyak hal yang dipetik dari berkebun, diantaranya bersabar mengikuti proses . Menaruh bibit di bak semai menyirami lalu berkecambah,tumbuh daun dan seterusnya-dan seterusnya sesuatu yang perlu ketelatenan dan kesabaran artinya semua butuh proses untuk menjadikan sesuatu ada hasilnya . Berkebun titik fokusnya ternyata bukan pada tanaman tetapi pada tanah yang digunakan untuk menanam . Pada segenggam tanah yang subur banyak segala flora maupun fauna yang kasat mata maupun yang tidak bisa dilihat oleh mata, mereka mempunyai tugas dan fungsi masing yang nantinya akan diserap oleh tumbuhan. Pemberian pupuk atau pestisida sintetis sangat bisa menyuburkan tanaman secara instan tetapi efeknya tidak baik ke tanah karena akan membunuh mikroorganisme yang baik dan efek ke kesehatan tentunya juga tidak baik karena ada residu yang mengendap yang masuk ke dalam tanaman yang kita makan.
Berkebun di pekarangan rumah dengan menanam apa yang biasa kita konsumsi bisa menjadikan swasembada pangan tingkat keluara selain itu berkebun juga ikut andil menjaga kelestarian bumi jika dilakukan banyak orang, saya, anda, kamu iyaa kamu !