Matur Tengkyu Verymuch

Anjing kampung yang baik,

terimakasih , kau telah membuatku menyelesaikan tugasku dunia dengan sebaik-baiknya. Aku hanya bisa mewariskan diriku sendiri bagimu . Kita dulu suka berbagi makanan jika hari sedang baik . kau tahu, mereka menyebutku gelandangan sedangkan aku lebih suka menganggap diriku sang Kelana, orang bebas yang tak terikat oleh apapun dan tak memiliki apapun, yang setiap hari keluar masuk kampung . Dan pada suatu hari ketika merasa sudah capek, aku mencari tempat teduh dan tenang dipinggir kota, dan kulihat kau mengikutiku. Aku merasa bahagia sebab ternyata ada yang masih setia kepadaku.Kau tampak terpesona menyaksikan aku menutup mataku; kau melolong pelan ketika kemudian aku melepaskan diri dari diriku sendiri . Kemudian dengan cara yang tak terbayangkan indahnya kau mulai menyobek-nyobek jasadku sampai tinggal tulang dan tengkorak yang tak lagi menimbulkan seleramu.

Aku senang masih bisa mewariskan sesuatu bagimu .Terimakasih, kau telah membantuku menyelesaikan tugasku di dunia dengan sebaik-baiknya . (TESTAMEN oleh Eyang Sapardi Djoko Damono)

————————-

bukunya ini

Testamen cerpen yang menjadi penutup dari 18 cerpen dari buku kumpulan cerpen Membunuh Orang Gila karya Sapardi Djoko Damono . Sebuah buku yang dikirim oleh mpokB, untuk membunuh rasa penasaran saya tentang ditunggu Dogot (postingan mpokB beberapa waktu lalu) atau mungkin karena membaca judul buku itu mpok jadi teringat saya ? 😆 . Sebuah buku terbungkus kertas coklat yang diterima siang tadi dan baru kubuka bungkusnya malam hari selepas pulang kerja . Walopun yang saya kutip tadi bagian akhir dari kumpulan cerpen itu bukan berarti saya sudah merampungkan membaca buku tersebut, wong kebiasaan buruk saya, selalu membaca buku dari belakang .

Banyak makasih yo mpok.. dan ternyata memang kita sedang ditunggu, dan ternyatanya lagi kita harus tepat waktu, tidak boleh terlambat atau terlalu cepat. Caranya gimana ya ? Ditunggu kok mikir.

Diterbitkan oleh regsa

Kalo makan harus pakai sambel

18 tanggapan untuk “Matur Tengkyu Verymuch

  1. Seneng neh ada yang kasih paketan isi kumpulan cerpen, penulisnya SJD lagi :-).

    Sang kelana itu berterimakasih kepada yang setia mengitkutinya dan mematikannya?. Wow begitu beratkah bebannya sehingga harus mensyukuri keterkoyakan badan dan kepergian ruhnya?

    Kebiasaan baca buku dari belakang sam regsa? walah, saya malah jadi pengen njajal 🙂

  2. oalaah.. nama aye disebut2. pantesan kuping panas udah dua hari 😛
    thanks juga sa, udah sharing “testamen” yg menyentuh, soalnya cerpen itu nggak ada lho di cetakan pertama 😀

  3. #adit
    Shock ? kayak ndak tau aja.. 😆
    Iya terbitan Kompas.. bagus lho..

    #geblek
    laah..dilempar ambil wae no batam centre

    #des
    Judul testamen menceritakan ketulusan persahabatan yang tiada tara ..
    Kok malah sock juga..piye tho 🙂

    #perempuan
    saya kira Sang Kelana itu malah ndak mempunyai beban, karena dia orang bebas yang tak terikat apapun . Dan dia mati dengan bahagia karena dapat mewariskan sesuatu kepada sahabatnya itu .

    iya saya suka mbaca dari belakang . tapi itu kerjaan orang iseng jangan ditiru .. 🙂

    #nis
    laiik.. bunuh diri ?? Dunia masih membutuhkanku saudari.. :-j

    Tentang ditunggu itu, kita semua memang sedang ditunggu oleh yang menunggu . Tapi tidak ada yang tau sampai kapan kita ditunggu . tsahhh.. wakaka .

    #sayur asem
    wahahaha.. saya akan sowan ning ngarsone Gusti kalo tugas didunia ini sudah saya rampungkan .. 😆

    #sitijenang
    membaca kitab… dan ee.. mau tahu ajah..

    #moer
    wahahaha.. begitupun dengan saya ..

    #shino
    kalo ndak ketemu, cepet lapor polisi..

    #aprikot
    laiik..kok lee nyimut .. :mrgreen:

    #mpokb
    kok malah lempar-lemparan makasih . 🙂
    Beneer bagus cerpennya mpok… yg ngetop hadiah lebaran ..

    #mamanya jiki
    gak mudheng ? ndak papa..ndak bakal dipenjara .. 😆
    Saya ato cerpennya ? wahaha
    Kalo Pak Sastro tau khan ?

  4. #mpokb
    ndak bisa..ndak bisa .. 😆

    #stey
    laah emang otaknya lagi bermasalah ya..?

    #deet
    ditunggu yang menunggu det. kita semua sedang ditunggu . Dan ndak harus gila untuk ditunggu . Dan kitapun ndak tahu sampai kapan ditunggu
    Yang pasti harus tepat waktu

Tinggalkan komentar